Tradisi Maroko : satu juz perhari
Satu juz perhari. Ya inilah salah satu kebiasaan, tradisi
orang Maroko setiap harinya. Kegiatan ini di bagi dalam 2 waktu, yaitu setelah
subuh dan setelah maghrib. Setiap ba’da subuh berdzikir dan berdo’a jema’ah
akan langsung berkumpul membuat lingkaran di shaf depan. Tidak semua Jemaah
sih, tapi sekitar 10 orang lebih. Tergantung masjidnya, kalau besar maka
semakin banyak, tapi kalau kecil maka sedikit, bahkan ada juga yang mengikuti
hanya 2-3 orang saja yang berada dalam halaqoh ini. Tetapi mereka tetap
istiqomah dan konsisten melakukannya setiap hari
Biasanya kegiatan ini dimulai dan dipimpin
oleh imam dengan microphonnya. Mereka membaca bersama satu hizb atau setengah
juz setelah maghrib dan satu hizb pula sehabis sholat subuh berjama’ah. Jadi
total satu hari mereka membaca satu juz. Dalam satu bulan ada 30 hari, dan
untuk mengkhatamkan Al-qur’an butuh 30 juz.
Artinya, satu bulan setiap masjid
Maroko mengkhatamkan Al qur’an satu kali. Tak hanya itu saja, biasanya 30
menit sebelum waktu sholat jum’at masuk Jemaah juga baca Al qur’an bersama,
biasanya surah Al Kahfi dan surah lainnya. Perlu di ingat, berbeda keadaannya
di Maroko dan Indonesia, di Maroko 30 menit sebelum masuk waktu sholat jum’at
itu masjid sudah ramai.
Dalam banyak Jemaah ini, ada yang
membaca Al qur’an dan tidak sedikit pula yang membaca tanpa lihat Al-qur’an,
ini sebagai muroja’ah bagi mereka. Dan kegiatan ini tidak pernah abstain
sekalipun saya lihat. Selama saya 6 bulan disini sudah 6 kali pula masjid dekat
rumah khatam Al-qur’an.
قال الله تعالى : ولقد يسرنا القران للذكر
فهل من مدكر
Jadi ingat saya ketika bulan
Ramadhan di Indonesia, tadarus namanya kalau di Indonesia. Biasanya dilakukan
sehabis sholat tarawih dan sesekali sehabis sholat subuh. Tapi bedanya, kalau
di Maroko semua jama’ah membaca dan tidak pakai giliran, kalau di Indonesia
satu orang yang membaca dan yang lain mendengarkan sembari membetulkan bacaan.
Tapi kurangnya kegiatan tadarus ini hanya di bulan puasa saja.
Tidak ada komentar: