Home
recent

Karya ulama Maroko : Kitab Matan Al Jurumiyah


Berbicara tentang kitab matan Al jurumiyah, ini adalah sebuah kitab fenomenal yang diajarkan oleh mayoritas pondok-pondok pesantren di Indonesia. Ya, kitab ini adalah kitab dasar padat dengan makna yang membahas tentang tata Bahasa Arab atau nahwu shorof. Biasanya kitab ini akan dipelajari di kelas 1 atau 2 tsanawiyah pondok, setelah itu akan beralih ke kitab yang lebih tinggi, seperti kitab Al-Imrithi, kawaakib addurriyah, mulakhos, ataupun matan Alfiyyah.

Kitab ini ditulis oleh ulama maroko yang bernama Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Ash Shinhaji (kadang disebut Ash Shonhaji) atau singkatnya syaikh Ash shonhaji, yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Ajurum. Nisbah beliau Ash Shinhaji, merupakan nisbah kepada qabilah Shinhajah di daerah Maghrib. Beliau dikenal dengan nama Ibnu Ajurum. Ajurum artinya orang yang fakir dan seorang shufi.

Ibnu Ajurum dilahirkan di kota Fes, pada tahun 672 H.  sebuah daerah di Negeri Maroko, yang sekarang sudah menjadi salah satu kota besar di Maroko dan terkenal dengan hasil kerajinan kulit. Pada tahun itu pula seorang pakar nahwu yang terkenal yaitu pengarang Kitab Alfiyah yang bernama Ibnu Malik –rahimahullah- meninggal dunia. Ibnu Ajurum rahimahullah wafat di Kota Fas pada hari Senin, tanggal 10 Safar 723 H.

Awalnya, Ibnu Ajurum belajar di kota Fes, kemudian beliau berangkat haji ke kota Makkah. Ketika melewati Kairo, beliau belajar nahwu kepada Abu Hayyan, salah seorang pakar nahwu negeri Andalusia, penyusun Kitab Al Bahrul Muhith, sampai beliau mendapatkan ijazah (rekomendasi) dari Abu Hayyan.

Ibnu Ajurum menyusun matan Al Ajurumiyah pada tahun 719 H, empat tahun sebelum beliau wafat. Ibnu Maktum yang sezaman dengan Ibnu Ajurum –setelah memuji Ibnu Ajurum- menyebutkan di dalam Tadzkirahnya bahwa pada saat dia menulis tadzkirah tersebut, Ibnu Ajurum masih hidup.

Ar Ra’i dan Ibnul Haj menyebutkan bahwa Ibnu Ajurum menulis kitab

ini di hadapan Ka’bah. Dan ditambahkan oleh Al Hamidi bahwa setelah menulis kitab ini, Ibnu Ajurum membuang kitabnya ke laut sambil berkata, “Kalau memang kitab ini kutulis ikhlas karena Allah, maka niscaya kitab ini tidak akan basah.” Ternyata kitab Al Ajurumiyah yang beliau tulis tidak basah. Sehingga walaupun kitab ini tipis dan ditujukan bagi pemula, namun karya tulis beliau ini diterima oleh semua kalangan.
            
           Ibnu Ajurum rahimahullah wafat di Kota Fes pada hari Senin, tanggal 10 Safar 723 H. Banyak mahasiswa yang berkunjung ke kota Fez ini untuk mencari dan menziarahi makam ibnu ajurum ini, tapi ternyata makamnya tidak di temukan sampai tulisan ini diterbitkan. Ketika penduduk ditanya dimana makamnya ibnu ajurum ? kebanyakan mereka menjawab tidak tau karena makamnya tidak dispesialkan, kenapa tidak dispesialkan? karena di kota Fez ini sangat banyak ulama-ulama dan ilmuwan yang mempunyai pengaruh sehingga sulit membedakan kedudukan mereka. Maka kota Fes dikenal dengan kota Ilmu.

Sumber : At Ta’liqaat Al Jaliiyah  ‘ala Syarh Muqaddimah Al Ajurumiyah, Abu Anas Asyraf bin Yusuf                  bin Hasan, Darul Aqidah, Kairo.
                Ulamasunnah.wordpress.com



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.