Berjabat tangan di Maroko
Salah satu yang saya kagumi dari
persaudaraan orang Maroko, yakni cara
mereka bersalaman. Jadi Saya nih sering pulang kuliah bersama teman Maroko
saya, jarak dari kampus ke rumah sekitar
20 menit jalan kaki. Kadang saya pulang sama teman Maroko yang tampilannya agak
preman, pakai jeans, kemeja, dan kacamata. Dan kadang-kadang juga saya pulang bareng
sama teman Maroko yang tampilannya ustad,
berjubah khas Maroko.
Sayapun
sering juga di salamin begitu oleh teman saya. Jadi menurut hemat saya, kalau
teman itu sudah salam tempel-tempel pipi itu berarti dia sudah menganggap kita
sebagai teman dekatnya. Awalnya saya merasa risih dan geli, karena kebanyakan
mereka itu sudah banyak bulu-bulu di wajahnya. Maklumlah orang arab memang
banyak bulu. Namun sekarang saya sudah terbiasa disalamin begitu oleh
teman-teman maroko saya, dan tak mungkin rasanya menolak karena hanya alasan
geli, hehe.
Kemudian berbeda lagi cara mereka
menghormati orang tua dan gurunya, mereka bersalaman itu bukan cium tangan
(seperti di Indonesia), tapi cium kepala. Terkagum saya melihatnya.
Begitulah cara mereka mempererat
ukhuwah mereka, dan juga bukti implentasi hadits Rasulullah SAW.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إلا غفر لهما قبل أن يفترق.
"Tidaklah dua orang muslim yang bertemu lalu berjabat tangan kecuali
diampuni dosanya hingga mereka berpisah".
Tidak ada komentar: