Home
recent

Syari’at Berkhitan dan Tradisinya di Maroko.



Kali ini saya akan membahas tentang syariat berkhitan atau sunat dan tradisi orang maroko ketika anaknya berkhitan. Pertama, kita harus mengetahui dalil yang menunjukkan tentang berkhitan. Rasulullah SAW bersabda tentang beberapa fitrahnya seorang manusia,

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْفِطْرَةُ خَمْسٌ، اَلْخِتَانُ وَ اْلاِسْتِحْدَادُ وَ نَتْفُ اْلاِبْطِ وَ قَصُّ الشَّارِبِ وَ تَقْلِيْمُ اْلاَظْفَارِ. البخارى

            Artinya : Dari Abu Hurairoh dari nabi Muhammad SAW, beliau bersabda : Fitroh manusia itu ada lima, yaitu berkhitan, mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kumis, dan memotong kuku. (HR. Bukhari)

                Hadits yang mulia ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menyampaikan kepada sahabatnya Abu Hurairah bahwa manusia memiliki 5 fitroh baginya, salah satunya adalah fitroh berkhitan atau bersunat. Jadi, apa itu fitroh? Fitrah itu merupakan sesuatu yang sudah biasa dan harus biasa bagi seorang manusia, jika dia tidak melakukannya berarti dia sudah keluar dari fitroh yang disampaikan nabi Muhammad SAW dalam hadits tersebut.

                Dalam artikel kali ini saya tidak akan membahas lima dari fitroh di atas, tapi saya akan sedikit membahas tentang fitroh berkhitan khusunya bagi laki-laki. Jadi apa itu khitan ? khitan adalah salah satu Sunnah yaitu dengan cara memotong ujung kulit dari alat kelamin laki-laki untuk mencegah bertumpuknya najis di ujung kulit tersebut yang menyebabkan tidak sahnya sholat.

                Sebenarnya perintah berkhitan ini bukan hanya di mulai dari zaman nabi Muhammad saja, tetapi sejak zamannya nabi Ibrahim AS. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa nabi Ibrahim itu berkhitan ketika umurnya 80 tahun.

                Biasanya tradisi orang arab dan juga Maroko, mereka mengkhitan anaknya di umur 4 sampai 6 tahun, tapi tak sedikit pula orang tua yang memilih untuk mengkhitan anaknya ketika masih berumur tujuh hari. Saya pernah bertanya kepada teman saya di tahfizh, namanya Yusuf umurnya masih 14 tahun dan dia sudah hapal Al-qur’an sempurna 30 juz dan Bahasa arabnya sangat bagus jika berbicara dengan saya.

Saya bertanya, ‘’kalian di Maroko rata-rata berkhitan pada umur berapa?’’ Lalu dia menjawab, ‘’kami biasanya sudah di khitan sejak kami masih berusia 7 hari lahir, tetapi ada juga yang berkhitan di umur 3-6 tahun. Lalu saya berkata dalam hati memang jauh berbeda dari tradisi di Indonesia.

Di lain kesempatan saya juga pernah sehabis pulang dari masjid, saya melihat ada seorang anak kecil kira-kira umurnya 3-5 tahun yang di naikkan di atas unta dan diarak keliling komplek rumahnya, lalu saya Tanya kepada tetangga saya,’’ini acara apa ya pak? Dia jawab,’’ini tradisi syukuran kalau ada anak yang baru saja berkhitan’’.

Jadi salah satu tradisi orang arab khususnya Maroko, mereka itu mengkhitan anaknya berumur 7 hari lahir, tapi ada juga yang menkhitan di atas umur itu dan anak-anak yang sudah dikhitan akan dinaikkan ke atas unta untuk diperkenalkan ke warga di sekitar komplek rumahnya. Berbeda dengan kita di Indonesia, biasanya berkhitan pada kelas 3-6 SD atau 9-12 tahun dan biasanya diadakan syukuran makan-makan besama kerabat dan tetangga juga di rumahnya.
Semoga bermanfaat.
Karikatur dari faktadanlogika

Marrakech, 30-Maret-2017

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.