Bahasa di Maroko
Harus sama sama kita sadari bahwa Bahasa adalah sesuatu yang sangat urgen sekali dalam kehidupan kita. Dari Bahasalah orang-orang bisa berkomunikasi dengan baik. Tentu yang dibicarakan disini adalah Bahasa lisan, bukan Bahasa tubuh ataupun wajah. Coba kita bayangkan bersama jika tidak ada Bahasa, betapa repotnya orang-orang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Nah, di sini saya mencoba sedikit mengulas tentang perbahasaan di negara Maroko. Pada peraturan negaranya Bahasa resmi pertama yang dipakai oleh negara iniadalah Bahasa Arab, kemudian yang kedua adalah Bahasa prancis, dan Bahasa Amazigh atau berber, diikuti oleh Bahasa-bahasa lainnya.
Pada dasarnya Maroko ini bukan bangsa Arab asli lho, tapi suku asli di Maroko ini adalah suku berber atau Amazigh. Lalu pada tahun ke 698 M barulah masuk pasukan arab yang dipimpin oleh thoriq bin ziyad dan Musa bin nushair ke negeri afrika bagian utara ini. Tentunya hal ini memberi pengaruh besar kepada islam di Maroko dan menandakan Bahasa Arabnya di Maroko.
Kemudian Bahasa kedua adalah Bahasa Francis,kenapa Bahasa Francis? Karena memang bangsa francis lama sekali menjajah negara Maroko. Sehingga memberi pengaruh besar juga di perbahasaan Maroko. Biasanya, Bahasa francis lebih sering digunakan di kantor-kantor seperti kantor polisi, kantor lurah dan yang lainnya.
Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Bahasa arab di maroko ini. Perlu kita kita ketahui, Bahasa Arab itu terbagi 2 : yaitu Arab Fushah, dan Arab Amiyah. Arab fushah adalah Bahasa Arab yang sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan bersandar kepada Al-qur’an dan hadits nabi. Bahasa fushah adalah Bahasa yang akan dipelajari secara formal, dan Arab fushah adalah Bahasa Arab yang dipakai di forum-forum resmi, baik local maupun Internasional. Yang kedua Bahasa Arab aamiyah, yaitu Bahasa yang dipakai di kalangan umum, dan Bahasa ini banyak tidak sesuai dengan kaidah Bahasa yang ditetapkan.
Bahasa aamiyah ini tidak perlu dipelajari secara dalam, karena Bahasa ini tidak formal dan bisa saja sendirinya jika bersama masyarakat. Kalau kita ibaratkan, Amiyah itu Bahasa daerahnya Indonesia, seperti jawa minang sunda dan yang lainnya, sehingga untuk bisa berbahasa ini cukup banyak berinteraksi saja sesama masyarakat.
Di Maroko sendiri, Bahasa arab Amiyah dikenal dengan Bahasa darijah. Bahasa darijah ini banyak terkontaminasi oleh Bahasa francis,inggris dan berber. Tapi tetap saja Bahasa arab lebih dominan ketimbang francis dan berbernya. Contohnya dalam bilangan, satu itu wahid dua itu jus, bukan itsnain. Karena jus itu berasal dari Bahasa francis yaitu deux. Contoh lain pena itu lebih familiar dibilang stilo, ketimbang qolam. Karena Bahasa francisnya pena itu adalah stilo. Kemudian ketika ingin mengajak orang melakukan sesuatu kita bilang ”yallah” yang berari ayolah, padahal Bahasa arabnya “hayya bina”, karena “yallah”itu berasal dari Bahasa berber.dan banyak contoh lainnya lagi.
Jadi intinya, jika ingin studi di maroko, harus matang Bahasa Arabnya dan kalau urusan Bahasa francisnya itu bisa belakangan jika sudah sampai di Maroko. Demikianlah tulisan saya kali ini. Dan semoga bermanfaat.
Nah, di sini saya mencoba sedikit mengulas tentang perbahasaan di negara Maroko. Pada peraturan negaranya Bahasa resmi pertama yang dipakai oleh negara iniadalah Bahasa Arab, kemudian yang kedua adalah Bahasa prancis, dan Bahasa Amazigh atau berber, diikuti oleh Bahasa-bahasa lainnya.
Pada dasarnya Maroko ini bukan bangsa Arab asli lho, tapi suku asli di Maroko ini adalah suku berber atau Amazigh. Lalu pada tahun ke 698 M barulah masuk pasukan arab yang dipimpin oleh thoriq bin ziyad dan Musa bin nushair ke negeri afrika bagian utara ini. Tentunya hal ini memberi pengaruh besar kepada islam di Maroko dan menandakan Bahasa Arabnya di Maroko.
Kemudian Bahasa kedua adalah Bahasa Francis,kenapa Bahasa Francis? Karena memang bangsa francis lama sekali menjajah negara Maroko. Sehingga memberi pengaruh besar juga di perbahasaan Maroko. Biasanya, Bahasa francis lebih sering digunakan di kantor-kantor seperti kantor polisi, kantor lurah dan yang lainnya.
Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Bahasa arab di maroko ini. Perlu kita kita ketahui, Bahasa Arab itu terbagi 2 : yaitu Arab Fushah, dan Arab Amiyah. Arab fushah adalah Bahasa Arab yang sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan bersandar kepada Al-qur’an dan hadits nabi. Bahasa fushah adalah Bahasa yang akan dipelajari secara formal, dan Arab fushah adalah Bahasa Arab yang dipakai di forum-forum resmi, baik local maupun Internasional. Yang kedua Bahasa Arab aamiyah, yaitu Bahasa yang dipakai di kalangan umum, dan Bahasa ini banyak tidak sesuai dengan kaidah Bahasa yang ditetapkan.
Bahasa aamiyah ini tidak perlu dipelajari secara dalam, karena Bahasa ini tidak formal dan bisa saja sendirinya jika bersama masyarakat. Kalau kita ibaratkan, Amiyah itu Bahasa daerahnya Indonesia, seperti jawa minang sunda dan yang lainnya, sehingga untuk bisa berbahasa ini cukup banyak berinteraksi saja sesama masyarakat.
Di Maroko sendiri, Bahasa arab Amiyah dikenal dengan Bahasa darijah. Bahasa darijah ini banyak terkontaminasi oleh Bahasa francis,inggris dan berber. Tapi tetap saja Bahasa arab lebih dominan ketimbang francis dan berbernya. Contohnya dalam bilangan, satu itu wahid dua itu jus, bukan itsnain. Karena jus itu berasal dari Bahasa francis yaitu deux. Contoh lain pena itu lebih familiar dibilang stilo, ketimbang qolam. Karena Bahasa francisnya pena itu adalah stilo. Kemudian ketika ingin mengajak orang melakukan sesuatu kita bilang ”yallah” yang berari ayolah, padahal Bahasa arabnya “hayya bina”, karena “yallah”itu berasal dari Bahasa berber.dan banyak contoh lainnya lagi.
Jadi intinya, jika ingin studi di maroko, harus matang Bahasa Arabnya dan kalau urusan Bahasa francisnya itu bisa belakangan jika sudah sampai di Maroko. Demikianlah tulisan saya kali ini. Dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar: