World Youth Forum, I am coming

Akhir september lalu, temenku yang biasa ikut acara forum-forum internasional mengirimkan link registrasi untuk mengikuti sebuah forum internasional. World youth forum namanya. Ku baca pelan-pelan penjelasan acara, persyaratan, benefit, dan lainnya. Salah satu yang bikin menohok, semuanya fully funded untuk 8000 orang. Tiket pesawat PP gratis, akomodasi selama acara, hotel, konsumsi, dan banyak hal gratis lainnya.

Sedikit ngomong sejarah, ternyata world youth forum ini awalnya adalah ide dari anak-anak muda Mesir untuk mengadakan acara bertemakan pemuda berskala internasional. Mereka sampaikan kepada Presiden Abdel Fattah  As Sisi, dan didukung penuh acara tersebut. Bukan dukungan kosong, namun juga dukungan ril dan materil yang tidak sedikit jumlahnya. Awal edisi di tahun 2017, lanjut 2018, dan edisi ketiga kali ini Desember 2019.

Setelah ku baca dengan seksama penjelasan tadi, di bagian bawah halaman website tertera link pendaftaran. Aku pun mencoba mengisi persyaratan secara online, isi biodata, masukkan CV, tulis Motivation Letter, scan segala persyaratan dan selesai. Awalnya sih aku ga terlalu berharap, sebab banyak sekali kekurangan dari CV ku, aku tak pernah ikut forum internasional sekalipun. Motivation letter ku juga acak-acakan, tanpa persiapan, cuma beberapa paragraf yang kuatur dengan waktu yang singkat. Sementara, keduanya salah satu penguat kelulusan. Aku pesimis karena peserta yang mendaftar ratusan ribu banyaknya dengan berbagai macam keunggalan CV dan motivation letter.

Akhir September perfect mengisi registrasi semua, awal nopember masuk pesan email di gawaiku. Wah ternyata dari World Youth Forum. Deg-degan sih, antara kepilih atau ngga. Ku buka, dan aku kaget isinya:

Dear Ziyan,

You have been accepted to be part of the World Youth Forum 2019 in Sharm El Sheikh, Egypt.

Alhamdulillah wa syukurillah tentu aku sangat bersyukur kepada Allah yang maha kuasa. Forum internasional pertamaku akan datang. Horeee.

Aku pun mengikuti setiap perintah dari panitia Wyf melalui E-mail. Ku buka member akun wyf, ku download surat invitation ku, ku buat itinerary perjalananku untuk menentukan jadwal penerbangan, karna sekali lagi, tiket pesawat PP gratis.

Setelahnya mulailah aku mengajukan visa ke kedutaan mesir di kota Rabat. Sesuai dengan petunjuk senior ku, berkas ku lengkap dan sudah diserahkan ke pihak kedutaan. Aku agak pesimis ini bakal diproses cepat, karena pengalaman teman-teman, pengurusan visa Mesir bisa memakan waktu berminggu-minggu. Ya sabar aja.

Lima hari setelah itu, pihak kedutaan Mesir di kota Rabat menelpon untuk datang mengambil passport ku. "Oke siap, besok saya ke sana". Jawabku.  Di luar dugaan emang, visa mesir selesai cuma dalam jangka waktu lima hari.

Lalu di saat aku mengambil passport yang sudah diberi stiker visa itu mereka bilang "visa gratis buat kamu" wow lagi, wow lagi. Yang mana biasanya teman-teman membayar 450 dirham (650 ribu rupiah)  kali ini ga tau kenapa giliran ku diberi perei. Innal Hamda Lillah.

Passport sudah ku ambil, tiket sudah dibooking, saatnya menunggu waktu, berangkat ke kota Sharm El Sheikhhh. Mesiiirr aku datangggg.