Home
recent

Mesir, Negara Non Stabil Politik


Opening ceremony world youth forum berlangsung tanggal 14 Desember 2019. Panitia WYF sudah mengumumkan bahwa penjemputan akan dipercepat. Hari-hari sebelumnya penjemputan bis dari hotel menuju Confrence Hall dimulai dari pukul 4 sore sampai pukul 6. Namun, untuk hari sabtu ini penjemputan dipercepat mulai pukul 1 siang hingga pukul 3. Padahal acara opening ceremony baru akan dimulai pada pukul 7 malam, dua jam untuk sterilisasi area katanya. Sebab Presiden Mesir yang bakal datang langsung sekaligus membuka acara secara resmi.

            Karena memang acara ini berskala Internasional, pengamaman super ketat dilakukan sebelum masuk ke dalam gedung acara. Yang pertama, setiap bis yang akan masuk diperiksa oleh polisi menggunakan metal detector, untuk memastikan dibawah bis tak ada hal yang mencurigakan. Sementara polisi kedua memegang anjing pelacak, mencium tidak ada barang yang dilarang diangkut di dalam bis. Benar kaya di film-film Hollywood.

            Kami diturunkan tepat di depan pintu utama, pemeriksaan kedua, panitia dari pihak kepolisian memastikan id card yang aku pakai memang benar-benar milikku. Yang ketiga, pemeriksaan tas atau kantong apapun yang kami bawa masuk, melewati metal detector lalu discan, yang keempat pemeriksaan menggunakan handheld metal detector dan pemeriksaan semua kantong-kantong pakaian kami. Ala-ala bandara gitu. Empat pemeriksaan selesai. Aku lolos.

             Aku kira sudah berakhir, ternyata tak jauh dari situ, panitia lainnya memeriksa e-invitation ku, memastikan bahwa aku benar-benar diundang dalam acara opening ceremony ini. Karena katanya tidak semua peserta diizinkan mengikuti acara opening ceremony, akhirnya lima kali pemeriksaan sukses terlewati.

            Aku pun masuk ke dalam ruang utama tempat opening ceremony diadakan, setelah antrian yang sangat panjang. Sesi demi sesi kami saksikan, tentu momen ini membuat kamera gadgetku kerja ekstra, memotret dan memvidio bagian acara yang aku kira menarik. Tak lupa masukkan instagram story dan status whatsapp beberapa. Sesi terakhir, pembukaan secara langsung oleh presiden Republik Arab Mesir, bapak Abdel Fattah As-sisi. Aku pun memasukkan potongan video pidatonya ke dalam status whatsapp ku. setelahnya, aku pulang ke hotel dengan bis yang telah disediakan.

            Sesaat aku sampai di kamar hotel, seseorang mengirimkan pesan suara melalui whatsapp ku, merespon status WA ku yang menampilkan presiden As-sisi secara langsung. Teman lamaku, ketika di pondok igdhi selatan Maroko, beliau orang Meknes yang sudah lama menetap di Prancis, selalu mengikuti geopoitik internasional terutama yang berkaitan dengan Timur Tengah.

            Ia mengirimkan pesan suara yang isinya lebih kurang seperti ini “ Assalamualaikum, temanku Ziyan, apa kabarmu, semoga baik selalu, apa yang kamu lakukan dalam acara itu? Kenapa bisa ada As-sisi di videomu?, taukah kamu siapakah dia? Dia adalah pengkhianat agama, pengkhianat negara, pengkhianat harapan rakyat Mesir, kenapa kamu hadir dalam acaranya dia?”

            Malam itu, aku benar-benar ngantuk dan lelah, sebab malam sebelumnya aku ikut tour mendaki jabal musa atau bukit tursina, begadang seharian. Alhasil, pesan suara temanku tadi tidak kugubris. Keesokan harinya, setelah sarapan, kudengarkan lagi dan ku balas dengan pesan suara juga.

Ku jawab “waalaikumussalam, alhamdulillah aku baik-baik saja, semoga kamu sehat selalu. oh iya, perihal yang kamu sampaikan tadi malam, aku mau menyampaikan beberapa hal, yang pertama, aku hadir di sana sebagai undangan acara world youth forum, yang langsung dikomandoi oleh presiden Mesir, jadi bukan aku yang seolah “ngefans” dan mengidolakannya. bagaiamanapun aku berterimakasih kepada pemerintah Mesir.Yang kedua, aku paham betul perihal yang kamu sampaikan.  Jujur saja aku tidak mengingkarinya, kudeta militer terhadap kepemimpinan yang legal itu adalah sesuatu yang celaka, tapi bagaimanapun, isi status WA ku tak ada hubungannya dengan sikapku”

Karena aku ingat pesan temanku “jangan sesekali membahas politik Mesir selama di sini, itu akan berakibat fatal”, pesan suara kami langsung ku hapus dari whatsapp ku, karena ku takut bisa saja tiba-tiba ada panitia yang minta dibuka hp peserta satu-persatu. Kalau ketahuan pesan tadi bisa berabe urusanku.

Buka lembaran sejarah, Juni dan Juli 2013 merupakan hari-hari yang berat bagi rakyat Mesir. Presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokrasi Muhammad Moursi Rahimahullah (beliau baru meninggal Juni 2019) berhasil ditumbangkan oleh pihak militer, yang saat itu dipimpin oleh menteri pertahanan sekaligus panglima tentara mesir Abdel Fattah Al-Sisi. Padahal beliau yang notabene menjadi presiden Mesir sekarang merupakan orang yang dibesarkan oleh Mursi. Apa sebabnya? Mending googling deh, terlalu panjang ntar kalau aku tuliskan semua di sini.

Walau begitu ulama kontemporer Mesir, ada yang bersikap pro kudeta ini dan ada yang kontra. Bahkan tak sedikit dari kibar ulama Al-azhar yang mendukung , seperti mantan mufti Mesir Syaikh Ali Jum’ah. Namun bagaimana pun, aku berada di posisi ulama yang mengutuk keras. Sebut saja misalnya syaikh Yusuf Al Qordhowi. Saking kontranya, pemerintah mesir mencap beliau sebagai pendukung teroris, dan akan dihukum oleh pemerintah Mesir.

Namun syaikh Qordhawi pergi ke Qatar, mengajar dan berkontribusi atas dunia islam Qatar, diberikan kewarganegaraan Qatar atas jasanya itu, dan sampai sekarang belum balik ke negara asalnya, Mesir.

Berbicara politik mesir sesuatu yang sangat janggal di negeri kinanah ini. Pasca 2013 kebebasan berpendapat dipadamkan. Kata teman-temanku di sana, kitab-kitab yang berbau ikhwanul muslimin atau yang dikarang oleh Syaikh Al-Qordhowi sudah disita, tak diperjualbelikan lagi. Siapa yang ketahuan menyimpannya, akan berhadapan dengan pihak keamanan Mesir, dan terancam dideportasi.  

 Makanya, setiap kali aku ditanya oleh orang-orang “kenapa memilih Maroko? Kenapa tidak di Mesir saja?” Ku jawab “ pengen mencari kultural islam maghrib, karena masyriq sudah terlalu mainstream, dan karena Maroko lebih stabil perpolitikannya ketimbang Mesir”, kebebasan berpendapat di Maroko lebih kuat dibanding di Mesir.

Namun walau begitu, Mesir adalah negeri para nabi, negeri yang disebutkan dalam Al-qur’an, negerinya “Al-Azhar”, hal itu yang membedakan dari negeri lainnya. "Li Kulli Maqom Khususshiyat". Setiap tempat punya keunggulan masing-masing.

Wallahu A’lamu bisshowaab

Presiden Sisi membuka WYF 2019
Sesaat sebelum opening ceremony


presiden Sisi menyampaikan
pidato setelah riding.


1 komentar:

  1. This way my colleague Wesley Virgin's autobiography begins in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "SELF MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get everything they want.

    As it turns out, these are the same methods tons of famous people (notably those who "come out of nothing") and elite business people used to become wealthy and successful.

    You probably know that you utilize only 10% of your brain.

    That's mostly because the majority of your brainpower is UNTAPPED.

    Perhaps that expression has even occurred INSIDE OF YOUR own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain 7 years ago, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a car with a suspended license and in his bank account.

    "I'm so fed up with living paycheck to paycheck! When will I get my big break?"

    You've taken part in those types of thoughts, am I right?

    Your very own success story is waiting to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.

    WATCH WESLEY SPEAK NOW

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.