Home
recent

Jangan Sampai dicomeback Saat Akhir Ramadhan

Sepertiga terakhir Ramadhan sudah masuk. Artinya ada agenda besar yang perlu kita lakukan di paruh ketiga ini. Berburu malam Lailatul Qodar. Perburuan ini bukan sembarangan. Perburuan yang memiliki reward luar biasa dari Allah Azza Wa Jalla, amal yang kita kerjakan pada malam itu lebih baik dari 1000 bulan.

            Sudah menjadi rahasia umum jika peserta Ramadhan banyak yang kandas di paruh ketiga. Saat masuk babak awal Ramadhan mereka sangat antusias, namun semakin hari, semangat tersebut makin loyo macam telor dadar yang dibiarkan ga dimakan-makan.

            Seperti permainan sepakbola, di paruh pertama mereka bermain sunggah ciamik, Kerjasama yang begitu elegan, dan banyak gol-gol yang tercipta. Namun tak sedikit tim yang malah kendor pertahanannya saat memasuki 10 menit terakhir pertandingan usai.

            Pertahanan makin amburadul, pemain tengah juga tidak selincah sebelumnya, begitu juga striker yang tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, lawan dengan mudah melakukan comeback kepada mereka, mencetak gol-gol membalikkan keadaan sehinga menang.

            Saya jadi ingat dengan pertandingan Barcelona melawan Liverpool di babak semifinal liga Champions 2019 lalu. Pada leg pertama, Lionel Messi cs berhasil membantai Liverpool di hadapan pendukungnya dengan skor 3-0. Merasa jumawa, pada leg ke 2 justru Liverpool membalikan keadaan dengan skor 4-0. Walhasil Liverpool menang dengan agregat 4-3.

 Epic comeback sebetulnya bukan barang baru di dunia sepakbola, sudah banyak tim yang gigit jari jadi korbannya. Yang terbaru liverpool yang dicomeback oleh Atletico pada ajang liga champions tahun ini sebelum Covid 19 memaksa menutup mayoritas stadion di Eropa.

            Nah, begitu juga dengan kita. ketika masuk ke lapangan Ramadhan, menunjukkan kerjasama yang begitu manis, mencetak gol-gol Ramadhan, beribadah bersama, mensyiarkan agama di masjid, tilawah Al-qur’an begitu rajin, bersedekah tak henti-henti. Namun saat masuk di sepuluh terakhir justru Syetan melakukan epic comeback kepada kita. Mereka mainkan strategi brlian sehingga kita sering membuahkan gol-gol blunder.

            Tempat-tempat perbelanjaan ramai mengalahkan masjid, buka bersama bareng teman alumni seolah menjadi prioritas sehingga ibadah qiyam Ramdhan jadi terhambat karena bertemu teman lama. Tentu kalau bertemu sobat lama tidak sedikit obrolan yang dibicarakan sehingga tak sadar qiyam Ramadhan.

            Tapi itukan dulu, sebelum kesebelasan Covid masuk ke lapangan pertandingan. Sekarang seperti yang kita rasakan masjid-masjid tutup, syiar Ramadhan tak seperti dulu lagi.

            Lalu apa yang mesti kita lakukan sehingga tidak dicomeback di akhir Ramadhan ini? Tentu kita harus istiqomah dari awal, beri’tikaf, beribadah lebih giat. Meyakini bahwa ada ganjaran besar di 10 paruh terakhir Ramadhan. Bahkan jauh lebih besar ketimbang juara liga champions yang setiap pemain dapat 1 milyar plus mobil mewah dari sponsor utama klub. Yakini dan kerjakan amalan-amalan 10 terakhir Ramadhan dengan beri’tikaf.

كان النبي صلى الله غليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu apabila masuk 10 (akhir Ramadhan) maka beliau menguatkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.

            Lalu bagaimana dengan kondisi kita sekarang dengan masjid-masjid dituutup? Apa boleh beri’tikaf di rumah?

Pada Dasarnya jumhur Ulama mensyaratkan bahwa I’tikaf itu di masjid. Berbeda, dengan mazhab Hanafi yang membolehkan di rumah. Dalam kondisi masa wabah ini yang mana masjid-masjid tutup maka dibolehkan untuk I’tikaf di rumah menurut ulama-ulama kontemporer zaman sekarang. Berlaku hukum dharurat.

الضرورات تبيح المظهورات.

Kondisi darurat membolehkan kita utuk melakukan sesuatu yang dilarang.

Melakukan sesuatu yang dilarang saja boleh, apalagi melaksanakan I’tikaf di rumah yang belum dilarang pada masa normal.

Oleh karena itu, mari pertahankan keunggulan kita pada paruh awal dan kedua ramadhan bahkan mesti ditingkatkan, sehingga kita tidak dicomeback di menit-menit akhir Ramadhan. Dan akan menjadi juara sejati pada liga Ramadhan kali ini.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.