Ekspedisi Maroko dan Andalusia, Part II

Penaklukan beda dengan penjajahan

Perlu dicermati, bahwa penaklukan yang dilakkan oleh kaum muslim ke berbagai penjuru pada masa itu sangat berbeda dengan konsep penjajahan dan kolonialisme. Misi penaklukan islam tidak lain tidak bukan adalah utnuk menyebarkan islam dan menanamkan kalimat tauhid kepada penduduk daerah yang ditaklukkannya, bukan tujuan lain, apalagi untuk harta.

Berbeda betul dengan penjajahan yang sangat erat dengan nilai kolonial di dalamnya, perbudakan merajalela, penjajah semena-semena terhadap daerah yang dijajah tanpa mempertimbangkan aspek kemanusiaan, dan tentu erat orientasinya dengan hal yang bersifat material.

sumber gambar : Google

Kenapa mesti Andalusia?

Timbul pertanayaan di benak banyak orang islam, kenapa sang khalifah beserta gubernur Musa bin Nushair memilih Andalusia sebagai daerah penaklukan selanjutnya? Kenapa mereka tidak menyempurnakan penaklukan ke benua Afrika secara keseluruhan?

Kenapa setelah mereka sampai maroko, mereka tidak menaklukkan negara-negara seperti senegal, Mali, Gambia, dan negara Afrika lainnya, meski penamaan negara itu baru ada pada masa sekarang. Para ahli sejarah menjawab, banyak dipertimbangkan oleh khalifah dan gubernur Afrika Utara pada saat itu, salah satu yang paling kuat yakni pertimbangan populasi, letak geografis dan tingkat peradaban.

Orang Afrika pada masa itu banyak yang hidup tidak berdekatan. Seonggok pada daerah ini seonggok pula pada daerah lain, sehingga dapat dipertimbangkan pada masa itu orang benua Afrika jumlahnya masih sangat sedikit dibandingkan orang eropa, Andalusia secara khusus.

Maka akan terasa lebih besar keuntungan dan maslahatnya jika ekspansi dan penaklukan dipusatkan pada daerah yang berpopulasi ramai.

Selanjutnya pertimbangan geografis. Andalusia terletak dibenua Eropa, benua yang menjadi peradaban maju pada masa itu. Ada kerajaan kristen orthodoks, kerajan kristen protesstan, kerajan romawi, dan lainnya.

 Pikir mereka (khalifah dan gubernur), jika seandainya Andalusia berhasil takluk pada masa itu, akses mereka untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan tersohor tersebut akan lebih terbuka. Namun jelas tantangan yang juga tak kalah besar. Jika Andalusia berhasil takluk, dan diikuti oleh negara-negara di sekitarnya, maka jalan mereka ke kostantinopel yang dijanjikan itu akan lebih terbuka. demikianlah pertimbangan pada masa itu.

                Persiapan Penaklukan Andalusia

Selama beberapa tahun, penaklukan Andalusia direncanakan dengan matang. Langkah-langkah kongkret pra ekspedisi dicanangkan. Jumlah tentara dan pasokan makanan sudah dipersiapkan. Tiba-tiba raja Julian, penguasa Sebtah yang awalnya bersekutu dengan Roderic penguasa Andalusia, memutuskan untuk membantu pasukan islam dalam rangka penaklukan. Sebab ternyata mereka memiliki hubungan yang tidak baik, dan hal itu memucak di kala putri Julian dikotori oleh Roderic.

Julian pun berjanji akan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada pasukan muslim, informasi geografis, kondisi wilayah, budaya serta ia meminjamkan kapal-kapal agar digunakan oleh pasukan muslimin untuk menyeberang.

Namun semua itu dengan syarat julian diberikan sedikit dari harta rampasan perang. Deal, Thoriq bin Ziyad menyanggupinya, karena memang tujuan penaklukan bukan untuk mencari harta, namun misi penyebaran ajaran islam dan mengibarkan kalimat tauhid yang paing utama.

Halaman Sebelumnya                                                                      Halaman Selanjutnya