Metode Hapalan Orang Maroko
Saat
ini saya merasa minder. merasakan sibuknya teman-teman menghapal dengan begitu
semangat. Sempat saya berpikir “kenapa mereka begitu kuat menghapalnya,
tanpa Lelah dan letih serta tiada keluhan yang keluar dari lisan mereka’’.
Dua puluh hari lebih saya tinggal
di madrasah tradisional yang bernama ikdhi ini. Dalam menghapal para santrinya
masih menerapkan manhaj atau metode tradisional. Metode yang dicetuskan oleh nenek
moyang leluhur mereka, yakni metedo al hifz bil lauh, yang artinya menghapal dengan lauh.
Itulah
pentingnya bermanhaj atau bermetode dalam melakukan sesuatu, kita tidak bisa hanya asal-asalan dalam melakukan sesuatu. Siapa yang kita contoh? Apa yang
kita contoh? Apa standar kita dalam penerapan sesuatu tersebut?
Jadi, Apa itu lauh?
Lauh adalah potongan papan yang dipotong rapih. Biasanya ukuran lauh
tersebut berkisar 500 × 250 meter persegi. Lalu di kikis rapih sehingga bisa
ditulis tulisan di atasnya dengan hibr atau pena tinta khusus untuk lauh
tersebut.
Dengan
inilah mereka mengahapal. Seperti hapalan Al qur’an ,hadits, mutun ilmiyah, dan
pelajaran yang baru diterangkan. Di
waktu tertentu mereka akan menghapalnya dengan sungguh-sungguh. Biasanya
setelah subuh, ashar, dan sela-sela jam
pelajaran mereka. Cara mereka menghapal pun juga unik, yakni sambil
menggosok-gosok lauh tersebut dengan kayu khusus yang bernama karor,karor
artinya berulang-ulang. karna menggosoknya berulang-ulang bersamaan itu juga
memaju-mundurkan badan mereka, agar sambil menghapal juga olahraga kecil.
Saking
semangatnya mereka menggosok karor ke lauh, tidak jarang lauh tersebut rusak.
Bahkan sering juga saya lihat mereka menghapal sambil berteriak agar lebih
lengket hapalannya, kata mereka. Kemudian di waktu tertentu mereka akan
mengulang hapalan tersebut dalam bentuk kelompok dan serentak, sehingga jika
ada seorang yang salah, yang lain membetulkan.
Metode ini pertama kali diterapkan di
Maroko. Mereka mencatat agar tangan pun mengenal ikut mengingat posisi
hapalan. Menggosok mengetok agar lebih lengket ke otak. Ujar mereka. Maka tak
heran bahwa Maroko salah satu Negara terbesar penghasil Hafizh Qur’an di dunia.
Begitu juga terkenal dengan karya ulama-ulamanya.
Tidak ada komentar: