Musim ujian
sudah selesai. Tidak seperti biasanya, Universitas Caddi Ayyad, kampus saya
bernaung memberikan libur musim dingin kali ini lumayan lama, dan berbeda
dengan universitas-universitas lain. Jika di tahun-tahun sebelumnya jeda musim
dingin hanya 2 minggu, kali ini musim dingin diberi cuma-cuma selama satu bulan
lebih. Yah, mau diapain ya liburan kali ini?. Jujur saja, saya bukan tipe orang
yang
over traveler. Bukan tipe orang yang menabung cuma untuk menghabiskan
liburan dengan jalan-jalan. Justru saya lebih menyukai liburan diisi dengan
kegiatan-kegiatan penting. Contohnya seharian di depan laptop, wkwk. Bercanda,
bercanda. Saya lebih suka liburan dengan banyak aktivitas di luar, tetapi tidak
traveling.
Minggu-minggu
awal jatah liburan musim dingin saya habiskan dengan “Hibernasi” di rumah. Saya
rasa grafik intensitas tidur pada liburan ini meningkat dibanding hari-hari lainnya.
Saya juga habiskan waktu liburan di depan laptop. Menulis, sedikit belajar,
baca e-book, dan menonton banyak film. Alhasil, banyak episode Naruto shipudden
yang sudah saya tonton. Perang dunia shinobi keempat habis saya lumat. Boruto
juga tidak ketinggalan. Episode
on going nya telah selesai saya saksikan.
Merasa tidak
produktif sih. Saya memilih untuk pergi ke kafe. Nonton bola, sekaligus
merenung apa yang akan saya kerjakan selanjutnya. Oh iya, saya lupa. Sebenarnya
saya sudah lama berkeinginan untuk pergi ke Turki. Saya tertarik untuk
mengikuti napak tilas kesultanan Utsmanyah di Turki. Istanbul, Bursa, Edirne, Konya,
Antalya, dan kota-kota lain. Pernah sekali saya membaca novel “Api Tauhid”
karangan Kang Abi Habiburrahman Elshirazy. Membaca novel ini seolah-olah
membawa saya berkeliling Turki. Dan yang terpenting, membaca novel ini
mengingatkan kembali siroh Badiuzzaman Said Nursi, seorang tokoh pembaharu
sekaligus ulama panutan di Turki.
Sebab
kerinduan mengunjungi negeri 2 benua inilah yang membuat saya fix membeli tiket
pesawat ke Turki. Hari yang ditunggu pun datang. Sebagian besar waktu yang saya
habiskan di depan laptop akhirnya akan berganti. Keluar dari zona nyaman. Turkeeyyy,
I am comiiiing.
|
Istanbul tampakdari jendela pesawat |
Satu hari tiga benua? Pukul 07.30
waktu Maroko pesawat yang saya tumpangi take off dari bandara Mohammad VI
Casablanca, Maroko. Jelas, benua Afrika. Perjalanan udara selama 4,5 akhirnya
Landing
di kota Istanbul bagian Asia, bandara Sabiha Gokcen. Bandara dengan fasilitas
yang kurang memadai saya rasa. Tidak ada wi-fi, tidak ada kursi pijat kaki
gratis, tidak ada angkutan kereta murah langsung ke pusat kota. Berbeda dengan bandara
attaturk, yang terkenal dengan salah satu bandara tersibuk di dunia itu dan
fasilitas yang saya keluhkan tadi lengkap semua ada.
Dari bandara Sabiha gokcen, dijemput oleh
teman saya, kami pun menyeberang ke benua eropa via bus havabus, semacam Damri
nya Turki. lalu melintasi selat boshporus. selat yang menjadi perbatasan benua
Eropa dan Asia itu. Dari hari itulah perjalanan saya mengelilingi sedikit
daerah di turki, Alhasil 11 hari di turki saya berhasil mengunjungi 2 kota.
Istanbul dan Bursa. Dua kota tersebut menyimpan banyak sekali khazanah sejarah,
mulai dari sejarah romawi timur dan yang lebih utama khazanah sejarah
kesultanan Utsmaniyah.
Tiket ke turki berapa kak? Sama masalah visa.. Bisa dijelaskan..?heuheu
BalasHapusSyukran qoblahu
tiket relatif, kapan kita nyarinya dan maskapai apa yang diinginkan. Visa turki bisa diurus secara online. e-visa, bayar, dan print. simpel
BalasHapus